oleh
: Syifa Auliaul Fitri
Tentang Ikhlas Yang Sedang Kau Perjuangkan
Hai kamu, iya kamu
yang sedang membaca tulisan ini dalam situasi dan kondisi seperti yang kita
hadapi sampai saat ini, yaitu di tengah wabah menjangkitnya covid-19 yang
mendunia, ada banyak sesuatu berharga dalam hidup kita yang telah kita
rencanakan kemudian harus tertunda, ada sesuatu yang telah kita rancang
kemudian tak ada kabar kapan terlaksana, ada sesuatu yang telah kita jadwal
dengan begitu detailnya lantas kemudian semuanya terundur oleh waktu yang masih
semu wujudnya. Ada yang harusnya bulan lalu melaksanakan agenda wisuda lalu
kemudian mendengar kabar berita bahwa acara wisuda terpaksa tidak bisa
terlaksana sampai semuanya kembali baik baik saja, ada yang sudah mempersiapkan
skripsi, bahkan resepsi yang kemudian harus di nanti padahal sudah siap
segalanya.
Jika kamu yang
mengalami itu semua jangan berputus asa ikhlaskan saja pasti ada gantinya yang
lebih baik lagi istimewa, tertundanya wisuda, terhambatnya bimbingan skripsi,
tesis maupun disertasi, ditundanya resepsi, sulitnya mendapatkan akses jaringan
untuk melakukan daring, segalanya pasti
ada sebabnya dan segala yang telah terjadi mengandung hikmah adapun sesuatu itu
ditunda karena hendak disempurnakan keberadaannya, diambil karena hendak
diganti yang jauh lebih baik lagi seperti untaian indah yang disampaikan oleh
Prof. Dr. Mutawalli Assya’rawi :
اِذَا أَخَذَ اللهُ مِنْكَ مَا لَمْ تَتَوَقَعُ ضِيَاعُهُ, فَسَوْفَ
يُعْطِيْكَ مَالَمْ تَتَوَقَعُ أَنْ تَمْلِكَهُ
Jika Allah mengambil
darimu sesuatu yang tidak pernah engkau sangka kehilangannya, maka Allah akan
memberimu sesuatu yang tidak pernah engkau sangka akan memilikinya
Lantas yang perlu
kita lakukan saat ini adalah berprasangka baik atas ketetapan yang Allah
tentukan, jangan tangisi takdir karena takdir sudah pasti yang terbaik untuk
kita, percayalah Allah jauh lebih
mengetahui diri kita dibandingkan kita sendiri. Ada banyak hikmah yang dapat
kita ambil dari sebuah mengikhlaskan kemudian mendapat kemuliaan. Karena
ikhlasnya nabi Ayyub Alaihissalam atas ujian yang Allah berikan dengan
harta yang habis, anaknya tiada, ternaknya yang binasa, dan penyakit kulit yang
bertahun tahun mengidap dirinya, semua itu akhirnya kembali seperti sedia kala
kemudian jadilah nabi Ayyub Alaihissalam
sosok mulia yang diangkat derajatnya, karena ikhlasnya yukabad melepas
nabi musa Alaihissalam kemudian menghanyutkannya ke sungai nil pada
akhirnya ia berjumpa kembali untuk
menjadi ibu yang menyusuinya, karena ikhlasnya nabi Ibrahim Alaihissalam
saat diperintahkan oleh Allah SWT untuk memenggal Ismail Alaihissalam maka
Allah ganti ia dengan seekor domba, jadilah mereka sosok yang lebih mulia,
karena ikhlasnya nabi Ya’kub Alaihissalam melepas Yusuf yang ternyata dibuang
oleh kakak- kakaknya di dasar sumur maka kembalilah Yusuf Alaihissalam
kepada Ya’kub Alaihissalam di saat masa jayanya.
Tentang sebuah
ikhlas yang kita perjuangkan semoga kita tak berputus asa dalam menanti hal
istimewa yang Allah persembahkan untuk kita yang sedang belajar senantiasa
berlapang dada, semoga yang berlalu di hidup ini bukan sekedar hal-hal yang
hanya numpang lewat saja, tetapi ada kidung-kidung hikmah yang dapat kita raih
keberadaannya. Dari cuplikan kisah tentang sebuah ikhlas diatas percayalah
tidaklah Allah mengambil sesuatu darimu kecuali engkau rido melainkan akan
diganti dengan sesuatu yang lebih baik lagi. : )
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAlhamdulillah bermanfaat sekali terimakasih
ReplyDeleteاللهم يا لطيف أسئلك اللطف فيما جرت به المقادير
ReplyDeleteYa Allah yg maha lembut, lembutkanlah setiap perjalanan taqdir yg mengalir.
Sukses terus buat tulisanya Syifa. 😊